Kontrol jantung ialah kontrol yang dilaksanakan untuk mengetahui peluang berlangsungnya masalah di jantung, atau untuk penjagaan penyakit jantung.
Walau benar-benar beresiko serta bisa mengakibatkan kematian, penyakit jantung bisa dihindari di beberapa orang. Buat mengetahui penyakit jantung dengan awal, disarankan untuk selekasnya memeriksa diri ke dokter jika Anda berasa alami gejala-gejalanya.
Tanda-tanda Kontrol Jantung Kontrol jantung benar-benar disarankan untuk dilaksanakan oleh seorang yang mempunyai tanda-tanda penyakit jantung, seperti gampang berasa capek, jantung berdebar, ngilu dada, napas sesak, atau bengkak di ke-2 tungkai serta perut.
Peringatan Kontrol Jantung Wanita hamil jangan jalani kontrol jantung dengan cara pencitraan sinar-X, contohnya CT scan serta Rontgen dada.
Untuk pasien yang merencanakan jalani kontrol MRI jantung, diwajibkan untuk memberitahu dokter bila ada implan logam di badannya.
Ada tipe kontrol jantung yang memakai pertolongan cairan kontras. Untuk pasien yang mempunyai kisah alergi pada cairan itu, disarankan untuk memberitahu dokter.
Berikan tahu dokter tentang obat apa yang tengah dimakan. Dokter kemungkinan minta pasien hentikan konsumsi beberapa obat spesifik sebelumnya kontrol jantung dilaksanakan.
Infokan ke dokter bila Anda mempunyai ketakutan di ruangan sempit (klaustrofobia). Dokter bisa memberi obat penenang sebelumnya kontrol jantung
Penyiapan Kontrol Jantung Untuk Anda yang merencanakan jalani kontrol jantung, lihat banyak hal berikut supaya kontrol berjalan mulus serta mendapatkan hasil yang tepat.
Jauhi minum air dingin atau olahraga sebelumnya jalani kontrol elektrokardiografi (EKG), sebab dapat mengubah hasil kontrol.
Pasien yang merencanakan jalani stress tes dianjurkan untuk kenakan pakaian serta sepatu yang damai.
Di pasien yang akan jalani kontrol CT scan jantung, jangan makan sepanjang 4-8 jam sebelumnya kontrol. Pasien masih diperkenankan minum, sepanjang bukan minuman yang berkafein.
Sebelumnya jalani kontrol CT scan, MRI, atau Rontgen dada, pasien diwajibkan melepaskan seluruhnya perhiasan serta aksesori yang memiliki bahan logam.
Jangan merokok sepanjang 2 jam sebelumnya kontrol.
Mekanisme Kontrol Jantung Untuk memperoleh analisis berkaitan situasi jantung, dokter jantung dapat jalankan 1 atau rangkaian test. Langkah awal yang dilaksanakan dokter ialah menanyakan mengenai tanda-tanda yang dirasakan pasien, dan kisah kesehatan pasien serta keluarganya. Hal itu diberi pertanyaankan sebab penyakit jantung dapat berkaitan dengan unsur genetik. Selanjutnya dokter akan mengecek jantung pasien, contohnya denyut serta bunyi jantung.
Sesudah kontrol fisik dilaksanakan, dokter bisa merekomendasikan pasien untuk jalani test darah, contohnya kontrol kandungan cholesterol serta C-reactive protein (CRP). Hasil kontrol ini dapat dipakai untuk memandang efek pasien alami penyakit jantung. Kecuali test darah, berikut ini ialah beberapa jenis kontrol kelanjutan yang lain yang bisa dianjurkan oleh dokter.
Kontrol noninvasif
cara mendapatkan jakcpot dalam game slot online Kontrol ini tidak membutuhkan pengerjaan irisan di kulit untuk masukkan piranti klinis. Beberapa kontrol noninvasif untuk mengecek situasi jantung ialah:
Elektrokardiografi
Elektrokardiografi (EKG) ialah test singkat untuk merekam kegiatan listrik jantung memakai elektroda yang terhubung dengan mesin EKG. Test ini dilaksanakan di pasien yang memperlihatkan tanda-tanda ngilu dada, masalah pernafasan, gampang capek, serta masalah irama jantung. Mekanisme EKG cuman berjalan seputar 10 menit.
Ekokardiografi
Ekokardiografi ialah test yang memakai gelombang suara untuk menyaksikan situasi jantung serta katup jantung. Di gambar yang dibuat gelombang suara, dapat nampak jika ada pembekuan darah, cairan di membran tipis berupa kantong yang melapisi jantung (perikardium), atau masalah di pembuluh darah arteri paling besar (aorta). Test ini biasanya berjalan kurang dari satu jam.
Tes desakan (stress test)
Tes desakan digerakkan untuk mengawasi kerja jantung dengan EKG atau ekokardiografi waktu jalani kegiatan fisik atau diberi beberapa obat spesial, supaya dikenali tidak ada atau adanya masalah saluran darah dari serta ke jantung. Di test ini, pasien diharap berjalan di treadmill atau memakai sepeda statis, dengan diawali kecepatan rendah selanjutnya dengan setahap dinaikkan kecepatannya.
Sepanjang pasien melakukan latihan, dokter akan mengawasi irama jantung serta tekanan darah pasien. Test akan akan disetop bila pasien merasai tanda-tanda, seperti napas sesak, ngilu dada, pusing, atau kecapekan.
USG Doppler karotis
Kontrol ini dilaksanakan untuk mengenali tidak ada atau adanya penyumbatan di pembuluh darah karotis, yang terdapat di ke-2 bagian leher. Mekanisme yang memakai media USG biasanya berjalan sepanjang 10-30 menit.
Holter pantauan
Holter pantauan ialah test yang mengawasi serta merekam kegiatan listrik jantung sepanjang 24 jam, lewat sebentuk piranti kecil yang disebutkan monitor Holter. Monitor Holter dipakai dengan dikalungkan di dada pasien sepanjang 1-2 hari, sekalian pasien jalani kegiatan harian dengan normal.
Tilt table tes
Kontrol ini dilaksanakan untuk mengenali sebagai pemicu pasien tidak sadarkan diri. Dalam test ini, pasien dibaringkan di meja kontrol yang akan digerakkan dari sikap tidur ke status tegak atau berdiri. Ketika yang serupa, dokter akan mengecek irama jantung, tekanan darah, serta kandungan oksigen pada tubuh. Hasil kontrol akan menolong dokter tentukan apa tidak sadarkan diri yang dirasakan pasien berasal dari penyakit jantung atau sebab situasi lain.
Rontgen dada
Rontgen dada ialah mekanisme kontrol yang memakai radiasi cahaya Rontgen untuk membuahkan gambar organ dalam, jaringan, serta tulang. Mekanisme ini dilaksanakan untuk menyaksikan situasi jantung, aliran napas serta paru-paru, dan pembuluh darah serta tulang di rongga dada. Kontrol ini berjalan seputar 20 menit.
CT scan jantung
CT scan jantung ialah kontrol yang memakai radiasi sinar-X, untuk mengenali gangguan-gangguan di jantung, seperti penyakit jantung bawaan, pembekuan darah di jantung, plak lemak di arteri koroner, serta abnormalitas katup jantung. Kontrol ini berjalan seputar 10 menit.
MRI jantung
MRI jantung ialah kontrol dengan memakai medan magnet serta gelombang radio, untuk mengenali situasi jantung serta pembuluh darah disekelilingnya. Kontrol ini bisa mengetahui abnormalitas jantung, penyakit jantung koroner, tidak berhasil jantung, abnormalitas katup jantung, serta perikarditis. Kontrol dengan MRI dapat berjalan sepanjang 30-90 menit.
Kontrol agresif
Bila hasil kontrol fisik, test darah, serta mekanisme noninvasif belum memberi kejelasan, dokter bisa jalankan mekanisme agresif, misalnya:
Angiografi koroner
Angiografi koroner atau katerisasi jantung ialah kontrol yang dilaksanakan di pasien yang diduga alami penyakit jantung koroner. Dalam mekanisme ini, cairan kontras akan disuntikkan ke pembuluh darah lewat kateter. Selanjutnya dokter akan menyaksikan saluran darah tuju jantung lewat photo Rontgen yang terlihat di monitor.
Elektrofisiologi jantung
Elektrofisiologi jantung dilaksanakan di pasien dengan aritmia. Di kontrol ini, dokter masukkan elektroda ke jantung lewat kateter. Elektroda itu berperan untuk kirim signal listrik ke jantung, serta merekam tanggapan dari jantung.
Saat Kontrol Jantung Pasien biasanya langsung dapat pulang sesudah kontrol jantung. Untuk pasien yang diberi obat penenang sebelumnya kontrol, dianjurkan untuk didampingi keluarga atau rekan saat pulang.
Untuk pasien yang jalani kontrol jantung dengan zat kontras, dokter akan merekomendasikan banyak minum air putih untuk menolong percepat pembuangan cairan itu dari pada tubuh.
Di kontrol EKG, hasil langsung dapat dikenali sesudah kontrol usai dilaksanakan. Sedang di kontrol MRI, pasien umumnya harus menanti 1 minggu atau lebih buat mengenali hasilnya.
Sesudah jalani kontrol jantung, dokter dapat merekomendasikan pasien untuk mengganti gaya hidup bertambah lebih sehat, jalani kontrol kelanjutan, atau memberi penyembuhan, bergantung hasil dari kontrol.
Dampak Samping Kontrol Jantung Kandung iodine di cairan kontras yang dipakai di kontrol CT scan, beresiko mengakibatkan reaksi alergi berbentuk kulit gatal serta memeras, ruam kulit, masalah pernafasan, atau bahkan juga henti jantung.
Di kontrol EKG, elektroda yang terpasang dapat memunculkan ruam di badan pasien, tetapi biasanya akan lenyap sendirinya.
Beberapa obat atau latihan fisik yang dilaksanakan di stress tes beresiko mengakibatkan masalah irama jantung. Tetapi, situasi itu cuman berlangsung sesaat.